BOK Dinkes Karo Miliaran Rupiah, Puskesmas Kutabuluh Tak Mampu Beli Alat Ukur Tensi

    BOK Dinkes Karo Miliaran Rupiah, Puskesmas Kutabuluh Tak Mampu Beli Alat Ukur Tensi
    Puskesmas Kutabuluh yang pembangunannya sempat bermasalah

    KARO - Akhir-akhir ini pelayanan kesehatan dibeberapa puskesmas di Kabupaten Karo sangatlah buruk atau carut marut, sehingga patut dipertanyakan. Pasalnya, banyak sekali permasalahan internal yang tak dapat diatasi dinas kesehatan.

    Mulai dari perselisihan antar pegawai dan kapus, pungli uang akreditasi, pungli di klinik swasta, setoran 'uang takut' bidan desa dan peralatan kesehatan (Alkes) yang tak tersedia.

    Padahal, anggaran biaya operasional kesehatan (BOK) yang digelontorkan mencapai miliaran rupiah pertahun.Tapi bisa-bisanya alat ukur tensi darah saja tidak tersedia di puskesmas.

    Seperti baru-baru ini, Puskesmas Kutabuluh yang pembangunan gedungnya sempat bermasalah, kini alat kesehatan saja untuk menunjang pelayanan tidak ada.

    Buktinya, belum lama ini, salah seorang keluarga pasien yang merupakan warga Desa Kutabuluh, sempat histeris dikarenakan alat ukur tensi yang disediakan sudah rusak.

    Ceritanya begini, pada Kamis (11/07-2024) sekira pukul 01:00 WIB dini hari, Alemina br Peranginangin (42) warga Desa Kutabuluh, Kecamatan Kutabuluh yang hendak berobat ke RS Amanda Berastagi, singgah ke Puskesmas Kutabuluh agar mendapat pertolongan pertama karena mengalami tensi dan gula tinggi.

    Menurutnya, begitu sampai di puskesmas, mereka tidak langsung mendapatkan pelayanan dari petugas kesehatan. 30 menit berlalu pasien yang kondisinya semakin melemah tetap juga belum dilayani.

    "Gimana kami tidak histeris, udah setengah jam kami gak dilayani. Sementara pasien yang mengalami tensi dan gulanya tinggi semakin lemah. Kami hanya ingin cek saja agar dapat pertolongan pertama sebelum ke Rumah Sakit Amanda, " ujar Bella keluarga pasien.

    Pasien yang kondisinya mulai kritis, petugas jaga malam mencoba mengukur tensi dengan alat yang rusak. Tak tanggung-tanggung, 5 unit alat tensi yang dikeluarkannya semuanya tidak berfungsi alias rusak.

    "Melihat kondisi ini, karena pasien sudah lemas. Kami langsung bergegas ke RS Amanda dengan keadaan yang benar-benar drop dan dirawat di ruang ICU. Namun tidak bertahan lama dirawat, pasien akhirnya meninggal dunia dan telah dikebumikan pada hari Selasa, " beber Bella.

    (Anita Theresia Manua)

    karo sumut
    Anita Manua

    Anita Manua

    Artikel Sebelumnya

    Deputi KSP RI Siap Kawal Sampai Tuntas Laporan...

    Artikel Berikutnya

    Jelang Rekonstruksi Tewasnya Wartawan dan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Irdam Brawijaya Hadiri Konsolidasi Wilayah Panitia Pemilihan Kecamatan Pilkada se-Jawa Timur

    Ikuti Kami